Sabtu, 26 November 2011

pengelolaan produk dan pengembangan produk baru

pengertian produk
Produk adalah segala sesuatu yang di hasilkan oleh produsen yang dihasilkan melalui berbagai proses produksi dan menghasilkan barang atau jasa dan bisa di tawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian , untuk di gunakan atau di konsumsi yang mungkin akan memuaskan keinginan atau kebutuhan pasar dan mendapatkan keuntungan dari hasil produk yang di pasarkan.
Konsep tentang barang dan jasa dalam pemasaran
Pengadaan barang dan jasa merupakan contoh kesinambungan proses dimaksud. Pertukaran yang menggunakan sumber daya keuangan perusahaan untuk dijadikan alat produksi (capital expenditures) ini sangat berpotensi sekali terjadi penyimpangan. Bahkan hampir di semua jenis perusahaan sering ditemui adanya penyimpangan yang disebabkan adanya kecurangan pada proses pengadaan barang dan jasa yang menimbulkan kerugian yang cukup signifikan. Auditor yang memahami aspek risiko dengan baik, akan selalu menjadikan kegiatan pengadaan ini sebagai obyek audit yang memerlukan pengujian lebih mendalam.
Sehubungan dengan risiko yang sangat besar dalam proses pengadaan barang dan jasa ini, maka perlu adanya upaya dan strategi yang tepat untuk mencegah, mendeteksi dan mengungkapkan kecurangan yang sangat mungkin sekali terjadi pada pengadaan barang dan jasa.
Pendekatan pendekatan untuk menggolongkan produk
Salah satu strategi untuk menentukan jadwal produksi adalah membuat penggolongan produk. Pada umumnya penggolongan produk dibagi 3, yaitu:
1.    Fast moving
2.   Medium moving
3.   Slow moving
Penggolongan produk di atas mengacu pada tingkat pergerakan tiap produk yang dievaluasi pada kurun waktu tertentu, misalnya setiap 6 bulan sekali. Dengan evaluasi berkala itu maka kita akan tahu produk-produk apa saja yang frekuensi permintaannya tinggi dalam kurun waktu 6 bulan.
Misalnya rata-rata hasil produksi produk X dalam 6 bulan terakhir adalah 2.000 pcs, produk Y 500 pcs dan produk Z 50 pcs. Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa produk X (fast), produk Y (medium) dan produk Z (slow).
Setelah penggolongan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengurutkan ketersediaan stok ketiga produk tersebut di gudang in proses atau gudang finish good. Produk yang menjadi prioritas produksi adalah yang kuantitas stok dibawah buffer stok yang telah ditetapkan.
Namun demikian jika buffer stok produk x, y dan z sama-sama berada di bawah jumlah buffer yang ditetapkan, kita sebaiknya mendahulukan produk x karena produk tersebut termasuk fast moving.
Strategi pemasaran produk konsumen dan produk industrial
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang menggunakan yaitu produk konsumen ( consumer products ) dan produk industri ( industrial products ). Dalam definisi secara luas,produk juga meliputi entitas yang dapa dipasarkan seperti organisasi, orang, distribusi, serta ide.
Produk Konsumen
Produk konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Produk konsumen meliputi produk sehari-hari ( convenience products ), produk shopping ( shopping products ), produk spesial ( specialty products ), sera produk yang tidak dicari ( unsought products ). Produk ini berbeda dalam cara pembelian konsumen, dan oleh karena itu rodk ini pun berbeda dalam cara pemasarannya.
a. Produk sehari-hari adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit dalam membandingkan dan membeli. Misalnya, sabun, permen, koran, dan fast food.
b. Produk shopping ( shopping products ) adalah produk dan jasa konsumen yang jarang dibeli, sehingga pelanggan membandngkan kecocokan, kualitas, harga, dan gayanya dengan cermat. Contohnya mebel, pakaian, mobil bekas, peralatan rumah tangga utama, serta jasa hotel dan motel.
c. Produk spesial ( specialty products ) adalah produk konsumen dengan karateristik unik atau identifkasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya. Misalnya, merek serta jenis mobil tertentu, peralatan fotografi yang mahal dan sebagainya.
d. Produk yang tdak dicari ( unsought products ) adalah produk konsumen d mana keberadaannya tdak diketahui, atau jika diketahui oleh konsumen pun, tidak terfikir oleh mereka untuk membelinya. Sebagian besar inovasi baru yang yang penting tidak dicari ( unsought ) sampai konsumen menyadarinya lewat iklan.
Produk Industri
Produk industri ( industrial products ) adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Jadi perbedaan antara produk konsumen dengan produk industri didasarkan pada tujuan dibelinya produk itu. Tiga kelompok produk dan jasa industri meliputi :
a. Bahan dan suku cadang
b. Barang modal
c. Perlengkapan dan jasa.
1.4 LINI PRODUK
Lini Produk merupakan strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis produk. Lini Produk menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipe warna, kualitas atau harga.
Line dept ( kedalaman lini ) mengacu pada jumlah varian produk dalam satu lini. Line consistency ( konsistensi lini ) mengacu pada seberapa dekat hubungan antar produk dalam satu lini. Line Vulnerability (tingkat kekuatan lini) mengacu pada presentase penjualan atau keuntungan yang dapat diambil dari seberapa kecil produk dalam satu lini.
Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut witdh of product mix (rentang bauran produk). Jumlah keseluruhan produk yang dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix.
Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun jika line extension tersebut memiliki kualitas dibawah produk lainnya disebut sebagai trading down.
Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan menunjukkan satu citra yang akan mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk dengan kualitas tertinggi dibanding produk lain dalam satu lini.
Price Lining adalah kegiatan dimana orang menggunakan batasan harga untuk seluruh produk dalam satu lini. Teknik ini biasanya digunakan oleh toko yang menggunakan satu harga untuk seluruh produknya misalnya toko serba lima ribu dimana seluruh barang yang dijual toko tersebut berada dalam kisaran harga lima ribu.
Keputusan Lini Produk
Lini produk adalah sekelompok produk yang saling terkait karena melakukan fungsi yang sama ( mirip ), dijual kepada kelompok pelanggan yabg sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau memiliki kisaran harga tertentu. Setiap lini produk biasanya dikelola eksekutif yang berbeda.
1. Analisis lini produk
Manajer lini perlu mengetahui penjualan dan laba dari setiap barang yang ada dalam lininya dan bagaimana lini produknya jika dibandingkan dengan lini produk pesaing.
a. Penjualan dan Laba Lini Produk
Manajer lini produk perlu mengetahui presentase dari penjualan dan laba yang disumbangkan oleh setiap barang (item) dalam lini.
b. Profil Pasar Lini
Manajer lini produk perlu meninjau bagaimana lini produk tersebut diposisikan terhadap lini produk pesaing.
2. Panjang Lini Produk
Masalah yang dihadapi oleh manajer lini produk adalah menentukan panjang lini produk yang optimal. Lini produk dikatakan terlalu pendek jika manajer dapat meningkatkan laba dengan menambah barang, lini produk disebut terlalu panjang apabila manajer dapat menaikkan laba dengan mengeluarkan barang dari lini produk.
Perusahaan dapat memperbesar panjang lini produknya melalui dua cara, yakni dengan memperlebar lini ( line streching ) dan dengan menambahakan barang ke dalam lini ( line filling ).
3. Keputusan Melebarkan Lini
Setiap lini produk perusahaan meliput bagian tertentu dari keseluruhan bagian yang mungkin diliput. Perusahaan dapat melebarkan lininya ke bawah, ke atas atau keduanya.
1) Pelebaran ke bawah (downward strecht)
Banyak perusahaan mula-mula berada pada bagian atas pasar (produk yang ditawarkan berharga mahal) dan kemudian melebarkan lininya kebawah ( ke bagian yang berharga lebih murah ).
Perusahaan mungkin melakukan pelebaran ke bawah karena alasan-alasan berikut
- Perusahaan yang diserang oleh pesaing pada segmen atas dan hendak melancarkan serangan balasan dengan menyerbu segmen bawah yang dikuasai pesaing tersebut.
- Perusahaan merasakan adanya perlambatan pertumbuhan pada segmen atas.
- Perusahaan mula-mula memasuki segmen atas untuk membanagun citra kualitas dan berekspansi ke segmen bawah.
- Perusahaan menambahkan barang untuk segmen bawah (low-end unit) untuk menutup atau mengisi kekosongan penawaran di pasar, yang kalau hal itu tidak dilakukan, akan mebarik minat pesaing baru.
2) Perlebaran ke atas ( upward strecht )
Perusahaan-perusahaan disegmen bawah mungkin berfikir untuk memasuki segmen atas. Mereka mungkin tertarik dengan tingkat pertumbuhan dan margin yang lebih tinggi, atau oleh terbukanya kesempatan untuk mempromosikan diri mereka sebagai pemanufaktur yang melayani semua lini.
3) Pelebaran dua arah ( two-way strecht )
Perusahaan yang melayani pasar menengah mungkin memutuskan untuk memperlebar lininya ke dua arah.
 Pengelolaan produk melalui daur hidup produk
Mengapa siklus hidup produk terjadi?
Siklus hidup penting dipahami berkaitan dengan kenyataan bahwa pelanggan membutuhkan proses untuk mengadopsi sebuah ide, value, dan produk. Produk merupakan tampilan hasil atau perwujudan dari artikulasi ide maupun value yang ditawarkan produsen kepada pelanggan. Ide dan value ini merupakan interpretasi produsen dalam menterjemahkan kebutuhan pelanggan. Produsen yang memahami kebutuhan pelanggannya belum tentu mampu mengartikulasikan ide yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Henry Ford pernah menyampaikan bahwa pada masa itu, tidak ada seorang pun yang mengatakan padanya “tolong buatkan saya mobil!”. Jika anda bertanya pada banyak orang saat itu apa yang mereka butuhkan, mungkin mereka akan menjawab, “Saya butuh kereta kuda yang lebih cepat, kuda yang tidak pernah sakit dan tidak sulit merawatnya!”. Mobil merupakan ide yang tepat untuk menjawab permasalahan bahwa kuda kurang stabil, kurang cepat, dan merepotkan. Produsen dituntut mampu mengartikulasikan ide dan value yang tepat dalam menjawab permasalahan pelanggan. Namun, bagaimanapun juga sebuah produk dapat diadopsi pelanggan atau pasar membutuhkan proses. Ketika mobil pertama kali dikenalkan, ia merupakan sesuatu yang asing. Pada mulanya, mungkin banyak orang yang bertanya apakah benda ini layak menggantikan atau lebih baik dari kereta kuda yang saya miliki. Pelanggan kita membutuhkan proses untuk itu. Persoalannya, adalah bagaimana upaya kita dapat mempercepat proses adopsi tersebut, mulai dari produk dirancang, diluncurkan ke pasar, hingga suskses bertahan dan memenangkan persaingan.
Siklus hidup produk umumnya terdiri dari lima tahap utama, yakni product development, product introduction, product growth, product maturity, dan product decline. Tahapan-tahapan ini ada dan dapat diterapkan untuk seluruh produk atau jasa. Tahapan-tahapan ini dapat dibagi ke dalam sejumlah tahapan yang lebih kecil bergantung pada produknya yang sudah harus dipertimbangkan sejak pengenalannya ke pasar. Disamping itui, siklus hidup produk memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Tidak setiap produk melalui semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada yang tidak pernah melewati tahap perkenalan. Umumnya produk yang gagal memasuki semua tahapan ini adalah produk-produk yang berkaitan dengan teknologi dan mode (fad) contohnya: produk-produk elektronik (walkman, tape recorder, komputer, dan aksesorinya), komponen-komponen tertentu (transistor, IC, dll), dan perangkat lunak komputer (application programming maupun language programming).

2. Panjang suatu tahap siklus untuk setiap produk sangat bervariasi. Product category memiliki siklus yang paling lama, product form cenderung mengikuti pola siklus hidup standar (kurva s), sedangkan brand memiliki siklus hidup yang paling pendek.

3. Siklus hidup dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning. Banyak contoh perusahaan yang dapat memperpanjang siklus hidup produknya sehingga penjualannya tidak menurun, bahkan meningkat. Contoh klasik adalah Du Pont yang dapat memperpanjang siklus hidup produknya, nylon. Sebelumnya nylon hanya digunakan untuk parasaut saat Perang Dunia II, namun Du Pont berhasil mengenalkan penggunaan nylon untuk industri pakaian. Di Indonesia, produk lama yang masih dapat bertahan adalah Rinso. Rinso dapat memperpanjang siklus hidupnya dengan melakukan inovasi dan difirensiasi, mengenalkan Rinso Baru, Rinso Ultra, dan Rinso Warna.

sumber : http://tanjunghappy.blogspot.com/2009/11/rancangan-dan-pengelolaan-produk.html
             http://www.informasi-training.com/mendeteksi-dan-mencegah-kecurangan-dalam-pengadaan-barang-dan-jasa
            http://duniaproduksi.blogspot.com/2010/12/penggolongan-produk.html
           http://yogha.ngeblogs.com/2011/11/23/catatan-perkuliahan-dasar-pemasaran-pertemuan-5/
          http://dhanialfitra.wordpress.com/2009/06/17/sekilas-tentang-siklus-hidup-produk/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar